PONOROGO – Dampak viralnya terkait penerimaan honor pemakaman warga meninggal karena covid-19 di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Membuat Agus Pramono, Sekretaris Daerah Ponorogo angkat bicara.
Bahkan orang nomer tiga dilingkungan pemkab Ponorogo itu, membenarkan jika pihaknya bersama badan penanggulangan daerah Ponorogo telah mendapatkan honor 100 ribu mulai bulan Maret, April, Mei dan Juni, namun nilainya tidak besar. ” Yang besar tidak kita cairkan. Meski ada lebih yang besar di bulan Juli, dalam artian yang kita cairkan yang betul-betul bekerja melaksanakan pemakaman tersebut,” katanya.
Agus juga menambahkan, tunjangan operasional yang terakhir yakni bulan Juni. sedangkan untuk bulan Juli dan Agustus belum dicairkan. ” Untuk bulan Maret nilainya sebanyak 7 juta, sedangkan yang mengalami kenaikan dibulan juli tercatat sebanyak 674 kali kematian. Jadi jika dikalikan 100 ribu nilainya mencapai 60 juta untuk penerimaan honornya,” tambahnya.
Meski nilainya cukup fantastis, Agus akan tetap akan mencairkan uang tersebut untuk orang-orang yang bekerja di bagian pemakaman. ” Tetap kita cairkan dan dikhususkan untuk kepentingan honor petugas pemakaman,” tegasnya.
Sementara Sugiri Sancoko bupati ponorogo secara tegas mengatakan, tidak akan ada tunjangan covid-19 bagi pejabat ASN untuk Dinas terkait. “Sempat ada pengajuan, namun hingga saat ini belum kami tandatangani. Karena yang memiliki jatah tunjangan hanya petugas pemakaman saja,”tegasnya.
Orang nomer satu diponorogo itu juga mewanti-wanti kepada ASN untuk segera mengembalikan jika menerima honor tersebut. ” Saya bersama wakil bupati akan menindak tegas, jika ada ASN yang menerima honor atas kematian pasien covid-19 Diwilayah Kabupaten Ponorogo,” pungkasnya. (pik)