PONOROGO– Banyaknya korban sapi mati akibat wabah Penyakit Mulut dan Kuku ( PMK) membuat Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko akan berkantor di Kecamatan Pudak. Bupati ingin memimpin langsung gerakan percepatan pengobatan wabah ( PMK) karena jumlah populasi ternak sapi di Kecamatan Pudak terbesar di Kabupaten Ponorogo.
Selain itu jumlah Korban sapi mati akibat PMK juga mencapai ratusan ekor. sementara yang terpapar dan dalam masa pengobatan mencapai 15 ribu ekor.
“Saya akan membawa tim bantuan medis veteriner dari Intitut Pertanian Bogor (IPB) sehingga akan mempercepat penanganan dan mengurangi kegelisahan peternak,” ucap Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, usai hadiri flasmob tari Bujang Ganong di Jalan HOS.Cokroaminoto.
Kang Bupati Sugiri Sancoko juga menyampaikan, selain meminta bantuan dari Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk membantu gerakan percepatan pengobatan dan pengendalian wabah PMK. Bahkan, pihaknya saat ini juga melakukan rekruitmen relawan dokter hewan untuk memenuhi kekuranagn tenaga medis veteriner.
“Saya baru kesana besok karena mempersiapkan anggaran, mempersiapkan kekurangan obat-obatan dan mempersiapkan tenaga medis veterinernya. Ini kita sudah mendapatkan bantuan dokter dari IPB kemudian kita akan melakukan rekruitmen relawan dokter dan mengupayakan ketersediann obat –obatan yang dibutuhkan, ” jelas Kang bupati sugiri Sancoko.
Sementara diketahui, di wilayah Kecamatan Pudak terdapat 3000 lebih sapi terjangkit virus PMK dan ratusan ekor sapi mati tiap harinya. Akibatnya, peternak merugi hingga miliaran rupiah, bahkan ekonomi berujung lumpuh total.(el)
