Ketua DPRD Ponorogo dan Bupati Tinjau Putusnya Jembatan Mingging

Oplus_131072

PONOROGO – Ketua DPRD Ponorogo Dwi Agus Prayitno bersama Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko meninjau lokasi putusnya Jembatan Mingging di Desa Grogol, Kecamatan Sawoo, pada Kamis (17/04/2025). Jembatan tersebut putus akibat banjir bandang yang melanda kawasan tersebut pada 28 Maret lalu. Selain meninjau lokasi, mereka juga berdialog langsung dengan warga yang terdampak.

Ketua DPRD Dwi Agus Prayitno menyampaikan keprihatinannya atas situasi ini. Menurut politisi PKB tersebut, putusnya Jembatan Mingging sempat membuat warga Dukuh Pandan dan Mingging terisolasi.

“Kami turut prihatin dengan kondisi ini. Namun sebenarnya, perbaikan jembatan ini sudah masuk dalam anggaran perubahan (PAK) tahun ini. Pelaksanaannya baru dimulai sekitar bulan Agustus nanti,” ujarnya.

Melihat waktu pelaksanaan yang masih cukup lama, Dwi mendesak Pemkab untuk segera membangun jembatan darurat agar aktivitas warga di dua dukuh tersebut dapat kembali normal.

“Kami meminta agar jembatan darurat segera dibangun untuk sementara, sehingga warga dapat beraktivitas tanpa hambatan,” tegasnya.

Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko menambahkan bahwa pihaknya berencana menggunakan dana Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk mendirikan jembatan darurat di lokasi tersebut dalam waktu dekat. Pembangunan akan dilakukan di area yang paling aman berdasarkan penilaian dari BPBD dan DPU-PKP.

“Untuk jembatan permanen, pengerjaannya akan dimulai sekitar Agustus sesuai anggaran PAK. Namun, sementara ini kami akan fokus membangun jembatan darurat,” jelasnya.

Sugiri juga menghimbau warga untuk bersabar sembari menunggu pembangunan jembatan darurat. Ia mengingatkan warga yang menggunakan Jembatan Mijil, yang hanya terbuat dari bambu, agar lebih berhati-hati karena strukturnya rawan.

“Sabar untuk sementara waktu. Warga yang melintasi Jembatan Mijil, kami harap lebih berhati-hati,” imbuhnya.

Sementara itu, salah satu warga terdampak, Misni, berharap agar jembatan darurat segera direalisasikan. Menurutnya, warga harus memutar sejauh 5 kilometer untuk kendaraan roda empat, sedangkan roda dua hanya bisa melewati Jembatan Mijil.

“Susah kalau mau antar anak sekolah. Kalau mobil jauh muternya, kalau motor harus lewat jembatan sesek. Kami sangat berharap jembatan darurat ini segera dibangun agar aktivitas tidak terganggu,” harapnya. (adv/el)

Comments
Share it :